Kamis, 18 Desember 2014

Parasitologi "Protozoa Usus" Penyakit Disentri

Makalah Praktikum Parasitologi “Protozoa Usus”
Penyakit Disentri




Disusun oleh :
Nama              : Nuansa Pagi Junita
NIM                : 14.13.3321
Kelas               : B/KM/III
Kelompok       : B9

KONSENTRASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa usus amuba, dikarenakan mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh adanya protozoa. Kontaminasasi dapat terjadi dikarenakan sistem pembuangan air kotor dan tinja tidak dikelola dengan baik sehingga dapat mencemari makanan dan minuman. Selain itu perilaku tidak mencuci tangan dengan menggunakan sabun setelah buang air besar dan penanganan makanan yang belum memenuhi aspek sanitasi makanan menyebabkan mikroorganisme penyebab diare leluasa menginfeksi host (manusia).
Di sebagian besar negara, masalah kesehatan masih menjadi fenomena yang sangat perlu diperhatikan, khususnya di wilayah yang sanitasinya masih buruk. Lingkungan yang kurang bersih kerap kali merupakan tempat subur berkembangnya berbagai macam bibit penyakit. Organisme penyebab penyakit pada manusia umumnya bersifat parasit misalnya amoeba.
Amoeba terdiri dari enam spesies yang hidup dalam usus besar yaitu Entamoeba coli,Entamoeba hartmani, Entamoeba histolytica, Dientamoeba fragilis, Jodamoeba butschii,Endolimax nana, sedangkan Entamoeba gimgivalis merupakan jenis amoeba yang hidup dalam mulut. Seluruh amoeba ini tidak sifatnya aman bagi tubuh manusia kecualiEntamoeba histolytica yang bersifat patogen.


·         Studi Kasus
Musim Kemarau, Kasus Disentri, Diare Muntaber Stabil
Sabtu, 28 Juni 2008 | 10:50 WIB
SEMARANG, SABTU - Kasus penyakit diare, disentri, dan muntaber di Jawa Tengah tidak ada peningkatan meskipun musim kemarau berkepanjang telah melanda beberapa kabupaten/kota di provinsi ini.
Berdasarkan keterangan dari beberapa rumah sakit (RS) di Semarang, Sabtu, kasus penyakit diare, muntaber, dan disentri tidak ada peningkatan pada musim kemarau tahun ini karena tidak ada kejadian luar biasa (KLB) penyakit itu.
"Kasus penyakit diare, muntaber, dan disentri belum tampak ada peningkatan pada musim kemarau ini karena pasien yang berobat mayoritas mengeluh sakit flu, batuk, dan pilek," kata Susanti (41) petugas rawat jalan di RSUD Kota Semarang.    
Sebenarnya, kasus penyakit diare, muntaber, dan disentri tidak hanya terjadi pada musim kemarau belaka. Namun setiap saat bisa menyerang jika seseorang tidak bisa menjaga kebersihan diri dengan baik.
"Setiap bulan seseorang bisa terkena diare tiga sampai empat kali. Apalagi yang bersangkutan tidak membersihkan tangan dengan baik ketika akan makan. Penyakit jenis ini bisa menyerang kapan saja, baik itu musim hujan maupun kemarau," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr. Hartanto.
Jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit diare  secepatnya diberi oralit. Namun apabila penyakitnya tidak kunjung reda harus dibawa ke rumah sakit (RS), puskesmas, dan dokter terdekat agar sampai kehabisan cairan, katanya.
Dia mengatakan, jika penderita sampai kehabisan cairan dapat berakibat fatal karena jiwanya tidak bisa tertolong. "Biasanya sesampai di RS penderita langsung diinfus agar tidak kehabisan cairan (dehidrasi)," katanya.
Untuk mencegah terjadinya diare, muntaber, dan disentri, kata dia, kalangan masyarakat harus membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan, usai buang air besar, melindungi makanan dari lalat, dan hindari makanan basi.
"Kita minta kalangan masyarakat di pedesaan yang kesulitan mencari air untuk kebutuhan sehari-hari perlu berhati-hati. Air sebelum dikonsumsi harus dimasak lebih dahulu agar kuman dalam air mati," katanya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Protozoa Usus?
2.      Apa saja spesies dari Protozoa Usus?
3.      Penyakit apa yang disebabkan oleh protozoa usus?
4.      Apa saja penyebab terjadinya penyakit tersebut?
5.      Bagaimana cara pencegahann penyakitnya?
6.      Bagaimana cara pengobatan penyakitnya?
C.     Tujuan
1.      Dapat mengetahui tentang Protozoa Usus
2.      Dapat mengetahui macam-macam spesies Protozoa Usus
3.      Dapat mengetahui penyakit yang ditimbulkan oleh protozoa usus
4.      Dapat mengetahui penyebab terjadinya penyakit tersebut
5.      Dapat mengetahui cara pencegahan penyakit tersebut
6.      Dapat mengetahui cara pengobatan penyakit tersebut


BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Kesehatan Secara Umum
Kesehatan secara umum merupakan keadaan sejahtera dari jiwa, badan dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomis.
Sementara itu, pengertian kesehatan secara umum menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO di tahun 1948 adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental serta sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan dari penyakit ataupun kelemahan.
Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948  menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.

B.     Konsep Sehat dan Sakit
1.      Pengertian konsep sehat.
     Sejak dahulu sekitar abad 1 bahwa konsep sehat sakit telah dipergunakan walaupun pengertian masih sangat terbatas. Pada saat ini sehat banyak diartikan dalam kadar yang normal atau lazim yang terjadi pada individu dalam arti bahwa individu tersebut tidak merasakan keluhan sebaliknya sakit diartikan suatu keadaan yang tidak normal atau lazim pada diri seseorang, misalnya adanya keluhan pusing yang tidak tertahankan, panas, dan sebagainya, sehingga pada saat itu dapat disimpulkan bahwa sehat itu bukan dari suatu penyakit.
1.      Sehat menurut WHO.
Sehat:  a state of complete physical, mental, and social well being and not merely the absence of illness or indemnity. (sesuatu keadaan yang sejahtera menyeluruh baik fisik, mental, dan social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan).
2.      Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Webster’s New Collegiate Dictionary).
3.      Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1.      Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2.      Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3.      Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

2.      Pengertian Konsep Sakit
a.       Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani dan social
b.      R. Susan mendefinisikan sakit adalah tidak adanya keserasian antara lingkungan dan individu.
c.       Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.

·         Keadaan sehat – Sakit
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu “ sehat optimal dan “ kematian “, yang sifatnya dinamis. Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub kematian maka seseorang berada pada area sakit (illness area) dan bila status kesehatan bergerak kearah sehat (optimal well being) maka seseorang dalam area sehat (wellness area).
C.     Disentri
Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (gangguan) dan enteron(usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas dengan gejala buang air besar dengan tinja berdarah, diare encer dengan volume sedikit, buang air besar dengan tinja bercampur lender (mucus) dan nyeri saat buang air besar (tenesmus).
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.


BAB III
PEMBAHSAN
A.    Protozoa
Protozoa adalah organisme yang bersel tunggal, dimana beberapa spesies mempunyai lebih dari satu nukleus (inti sel) pada bagian atau seluruh daur hidupnya. Seperti halnya sel pada tubuh makhluk hidup lainnya, sel protozoa dilapisi oleh tiga lapisan uni membran yang didalamnya terdapat ektoplasma, endoplasma dan nukleus. Dalam endoplasma ditemukan nukleus, mitokondria, badan golgi dan sebagainya, sedangkan ektoplasma ditemukan flagela , cilia dan sebagainya. Protozoa pada dasarnya bergerak menggunakan 4 tipe organela yang merupakan bagian dari ektoplasma yaitu: Flagela, cilia, pseudopodia dan undulata bergerigi.
·         Flagella: bentuk langsing seperti rambut tunggal yang panjang
·         Cilia: Bentuk flagela yang kecil dan lebih pendek
·         Pseudopodia: Organela sementara yang menonjol biasanya digunakan untuk bergerak/menangkap makanan.
·         Gerigi undulata: Pergerakan dengan menggunakan bentuk gelombang dari sel dengan pergerakan dari belakang kedepan dan sebaliknya.
Biasanya protozoa mempunyai dua stadium yang selalu dialaminya yaitu stadium trophozoit yaitu bentuk aktif dan bentuk cyste merupakan bentuk inaktif. Genus: Entamuba
Klasifikasi:
Class : Rhizopoda
Ordo: Amoebida
Genus: Entamoeba
Spesies: Entamoeba histolytica, E. Coli ,E. Ginggivalis
Diantara 3 spesies  entamoeba, E. histolytica adalah paling patogen pada manusia. Organisme ini adalah salah satu agen penyakit penyebab dysentri. Selama beberapa tahun belakangan diketahui bahwa ada dua jenis entamoeba yang dibedakan menurut ukuran trophozoit dan cystenya. yaitu:
Ukuran besar : Trophozoit: 20-30 mm
Cyste: 10-20 mm
Ukuran kecil: Trophozoit : 12-15 mm
Cyste:  5-9 mm
E. histolytica ukuran besar ada dua strain yaitu patogenik dan non-patogenik. Ukuran kecil biasanya non-patogenik. Strain E. histolytica yang patogen adalah merupakan parasit protozoa yang paling penting pada orang dan banyak diteliti.

B. Daur hidup
            Parasit ini mengalami fase pre dan meta dalam daur hidupnya yaitu:
Trophozoit---precyste---Cyste---metacyste-----metacyste trophozoit.
Trophozoit yang mengandung beberapa nukleus (uni nucleate trophozoit) kadang tinggal dibagian bawah usus halus, tetapi lebih sering berada di colon dan rectum dari orang atau monyet serta melekat pada mukosa.  Hewan mamalia lain seperti anjing dan kucing juga dapat terinfeksi. Trophozoit yang motil berukuran 18-30 um bersifat monopodial (satu pseudopodia besar). Cytoplasma yang terdiri dari endoplasma dan ektoplasma, berisi vakuola makanan termasuk erytrocyt, leucocyte, sel epithel dari hospes dan bakteria. Didalam usus trophozoit membelah diri secara asexual.
Trophozoit menyusup masuk kedalam mukosa usus besar diantara sel epithel sambil mensekresi enzim proteolytik. Didalam dinding usus tersebut trophozoit terbawa aliran darah menuju hati, paru, otak dan organ lain. Hati adalah organ yang paling sering diserang selain usus. Di dalam hati trophozoit memakan sel parenchym hati sehingga menyebabkan kerusakan hati. Invasi amoeba selain dalam jaringan usus disebut amoebiasis sekunder atau ekstra intestinal.
Trophozoit dalam intestinal akan berubah bentuk menjadi precystic. Bentuknya akan mengecil dan bebentuk spheric dengan ukuran 3,5-20 um. Bentuk cyste yang matang mengandung chromatoid untuk menyimpan unsur nutrisi glycogen yang digunakan sebagai sumber energi. Cyste ini adalah bentuk inaktif yang akan keluar melalui feses.
Cyste sangat tahan terhadap bahan kimia tertentu. Cyste dalam air akan bertahan sampai 1 bulan, sedangkan dalam feses yang mengering dapat bertahan sampai 12 hari. Bila air minum atau makanan terkontaminasi oleh cyste E. histolytica, cyste akan masuk melalui saluran pencernaan menuju ileum dan terjadi excystasi, dinding cyste robek dan keluar amoeba “multinucleus metacystic” yang langsung membelah diri menjadi 8 uninucleat trophozoit muda disebut “amoebulae”. Amoebulae bergerak ke usus besar, makan dan tumbuh dan membelah diri asexual.
Multiplikasi (perbanyakan diri) dari spesies ini terjadi dua kali dalam masa hidupnya yaitu: membelah diri dengan “binary fission” dalam usus pada fase trophozoit dan pembelahan nukleus yang diikuti dengan cytokinesis dalam cyste pada fase metacystic.
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
Entamoeba coli merupakan spesies non-patogenik Entamoeba yang sering ada sebagai parasit komensal di saluran pencernaan manusia. Klinis, E. coli (jangan bingung dengan bakteri Escherichia coli) adalah penting dalam kedokteran karena bisa bingung selama pemeriksaan mikroskopis dari spesimen tinja diwarnai dengan Entamoeba histolytica patogenik Sementara diferensiasi ini. Biasanya dilakukan melalui pemeriksaan visual dari kista parasit melalui mikroskop cahaya, metode baru dengan menggunakan teknik biologi molekular telah dikembangkan.
C. Signifikansi klinis
Keberadaan E. coli tidak menyebabkan dalam dan dari dirinya sendiri untuk mencari pengobatan karena dianggap tidak berbahaya Namun, ketika seseorang menjadi terinfeksi Entamoeba ini jinak, organisme patogen lain mungkin telah diperkenalkan juga, dan ini lainnya. patogen dapat menyebabkan infeksi atau penyakit.

D.     Penyakit yang ditimbulkan
Diare terjadi jika seseorang mengeluarkan feses dalam bentuk yang encer. Jika kotoran tersebut mengandung lendir dan darah, penderita telah mengalami fase yang disebut disentri. Diare dapat terjadi dalam kadar yang ringan maupun berat. 
Biasanya terjadi secara mendadak, bersifat akut, dan berlangsung dalam waktu lama. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal dan kadang diperlukan pengobatan khusus.
Namun sebagian besar diare dapat diobati sendiri di rumah, meskipun kita tidak yakin penyebab yang menimbulkannya. 
Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni: 
1.      Sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus, 
2.      Berak-berak, dan 
3.      Tinja mengandung darah dan lendir. 
4.      Adanya darah dan lekosit dalam tinja merupakan suatu bukti bahwa kuman penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang di bawahnya.(3-4)

E.     Distribusi penyakit
Amoebiasis ada dimana-mana. Invasive amoebiasis biasanya terjadi pada dewasa muda. Abses hati terjadi terutama pada pria. Amoebiasis jarang terjadi pada usia dibawah 5 tahun dan terutama di bawah 2 tahun, pada usia ini disenteri biasanya karena shigella. Angka prevalensi kista yang di publikasikan, biasanya didasarkan pada bentuk morfologi dari kista, sangat bervariasi dari satu tempat ketempat lain. Pada umumnya, angka ini lebih tinggi di tempat dengan sanitasi buruk (sebagian besar daerah tropis), di institusi perawatan mental dan diantara para homoseksual pria, (kemungkinan kista dari E. dispar). Di daerah dengan sanitasi yang baik, infeksi amoeba cenderung terjadi di rumah tangga dan institusi. Proporsi dari pembawa kista yang menunjukkan gejala klinis biasanya rendah.

F.      Cara penularan
Bakteri tersebut dapat tersebar dan menular melalui makanan dan air yang sudah terkontaminasi kotoran dan bakteri yang dibawa oleh lalat. Lalat merupakan serangga yang hidup di tempat yang kotor dan bau, sehingga bakteri dengan mudah menempel di tubuhnya dan menyebar di setiap tempat yang dihinggapi.
Bakteri masuk ke dalam organ pencernaan mengakibatkan pembengkakan hingga menimbulkan luka dan peradangan pada dinding usus besar. Inilah yang menyebabkan kotoran penderita sering kali tercampur nanah dan darah. Penularan mungkin terjadi secara seksual melalui kontak oral-anal. Penderita dengan disentri amoeba akut m ungkin tidak akan membahayakan orang lain karena tidak adanya kista dan trofosoit pada kotoran

G.    Gejala
Setelah masa inkubasi yang pendek (1-3 hari) secara mendadak timbul nyeri perut, demam, dan tinja encer. Tinja yang encer tersebut berhubungan dengan kerja eksotoksin dalam usus halus. Sehari atau beberapa hari kemudian, karena infeksi meliputi ileum dan kolon, maka jumlah tinja meningkat, tinja kurang encer tapi sering mengandung lendir dan darah. Tiap gerakan usus disertai dengan “mengedan” dan tenesmus (spasmus rektum), yang menyebabkan nyeri perut bagian bawah. Demam dan diare sembuh secara spontan dalam 2-5 hari pada lebih dari setengah kasus dewasa. Namun, pada anak-anak dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis, dan bahkan kematian.
Kebanyakan orang pada penyembuhan mengeluarkan kuman disentri untuk waktu yang singkat, tetapi beberapa diantaranya tetap menjadi pembawa kuman usus menahun dan dapat mengalami serangan penyakit berulang-ulang. Pada penyembuhan infeksi, kebanyakan orang membentuk antibodi terhadap Shigella dalam darahnya, tetapi antibodi ini tidak melindungi terhadap reinfeksi.

H.    Cara penanggulangan 
PencegahanPenyakit disentri basiler ini dapat dicegah dengan cara :
1.      Selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan teliti
2.      Mencuci sayur dan buah yang dimakan mentah
3.      Orang yang sakit disentri basiler sebaiknya tidak menyiapkan makanan
4.      Membuang tinja dengan cara yang saniter
5.      Memasak makanan sampai matang
6.      Selalu menjaga sanitasi air, makanan, maupun udara
7.      Melindungi sumber air umum dari kontaminasi tinja
8.      Mengatur pembuangan sampah dengan baik
9.      Mengendalikan vector dan binatang pengerat 

I.       Pengobatan
Pada infeksi ringan umumnya dapat sembuh sendiri, penyakit akan sembuh pada 4-7 hari. Minum lebih banyak cairan untuk menghindarkan kehabisan cairan, jika pasien sudah pada tahap dehidrasi maka dapat diatasi dengan Rehidrasi Oral . Pada pasien dengan diare berat disertai dehidrasi dan pasien yang muntah berlebihan sehingga tidak dapat dilakukan Rehidrasi Oral maka harus dilakukan
Rehidrasi Intravena umumnya pada anak kecil terutama bayi lebih rentan kehabisan cairan jika diare. Untuk infeksi beratShigella dapat diobati dengan menggunakan antibiotika termasuk ampicilin, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan ciprofloxacin. Namun, beberapa Shigella telah menjadi kebal terhadap antibiotika, ini terjadi karena penggunaan antibiotika yang sedikit-sedikit untuk melawan shigellosis ringan



BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Protozoa merupakan organisme yang bersel tunggal, dimana beberapa spesies mempunyai lebih dari satu nukleus (inti sel) pada bagian atau seluruh daur hidupnya. Seperti halnya sel pada tubuh makhluk hidup lainnya, sel protozoa dilapisi oleh tiga lapisan uni membran yang didalamnya terdapat ektoplasma, endoplasma dan nukleus. Dalam endoplasma ditemukan nukleus, mitokondria, badan golgi dan sebagainya, sedangkan ektoplasma ditemukan flagela , cilia dan sebagainya.

B.     Saran
Sebaiknya setiap orang dapat menjaga kebersihan tubuh, lingkungan maupun makanan, agar kebersihan makanan yang masuk dalam tubuh terutama dalam usus dapat tetap bersih dan tidak tercemar oleh bakteri-bakteri yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia contohnya seperti penyakit disentri yang telah dibahas di atas


DAFTAR PUSTAKA
Dian Widyaningtyas (2013) Makalah Parasitologi Entamoeba {Internet}. Yogyakarta. Tersedia dalam: http://dianwidyaningtyas.blogspot.com/2013/06/makalah-parasitologi-entamoeba.html [Diakses 14 Desember 2014]
Eki Indri (2011) Disentri {Internet}. Yogyakarta. Tersedia dalam : http://ekkiindri.blogspot.com/2011/03/disentri.html [Diakses 12 Desember 2014]
Fauzi (2011) Entamoeba Coli {Internet}. Madiun. Teredia dalam: http://fauzi-madiun.blogspot.com/2011/09/entamoeba-coli.html [Diakses 12 Desember 2012]
Ilmu Kesmas Entamoeba Coli {Internet}. Jakarta’ Tersedia dalam: http://ilmukesmas.com/entamoeba-coli/ [Diakses 14 Desember 2014]
Info Unik (2014) Penyakit Disentri {Internet}. Yogyakarta. Tersedia dalam: http://anekainfounik.net/2014/02/11/penyakit-disentri-gejala-penyebab-dan-pengobatan/ [Diakses 12 Desember 2014]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar